CARA MEMASUKKAN
UKURAN ISO
MILLING
Faktor yang
mempengaruhi dalam pembuatan ukuran ISO pada proses Milling :
1. Kecepatan spindle.
2. Ketajaman cutter.
3. Ketegak lurusan head/spindle terhadap bed/meja mesin.
5. Kerataan material terhadap spindle, dalam arah pemotongan
Proses pembuatan :
misal “ Pembuatan ukuran 20-h7 (0/-0.018 mm) “.
1. Anggap pembuatan ukuran ISO itu biasa, tetap tenang dan
yakinlah bisa. karena pada dasarnya prosesnya sama seperti memasukkan ukuran
umum atau khusus yang lain.
2. Setelah clamping material, cek kerataan material dengan
menggunakan inside/outside dial terlebih dahulu, pastikan benda kerja rata baik
sumbu x maupun sumbu Y.
3. Pada proses cutting/penyayatan, setting dengan kecepatan
spindle (Rpm) rendah apabila ukuran masih jauh dari sasaran ukuran. dan gunakan
cutter roughing, serta maksimalkan pemotongan.
4 4. Cek kepararelan material kemudian sesuaikan posisi material
dengan menggunakan dial (pastikan rata baik sumbu X maupun sumbu Y). Kemudian
masukkan depth pemakanan sesuai ukuran 20-h7 dan cutting dengan kecepatan Rpm
tinggi. Logikanya ketika kecepatan Rpm tinggi, bagian permukaan akan lebih rata
penyayatanya dan surfacenya akan lebih halus (karena biasanya ukuran ISO
menuntut surface roughness N6).
5. Cek ukuran 20-h7, apakah sudah masuk ukuran atau belum. Ketika
dimensi masih diatas sekitar +0.02mm, lakukan penyayatan lagi tanpa penambahan
depth of cut, karena akan memakan lagi (logikanya ketika pemakanan berat,
faktor defleksi dari cutter belum diperhitungkan). Kemudian cek ukuran
tersebut.
6. Apabila ukuran 20-h7 ada beberapa tempat yang masih
+0.01, lakukan cutting dengan cutter finishing diameter kecil (Ø6mm - Ø12mm).
Lakukan proses seperti diatas mulai dengan men-dial material.
7. Jangan lupa berdoa dahulu sebelum mengawali praktik
machining.
Semoga berhasil . . . 
