Opening

Welcome and Assalamu'alaikum . . .

Selasa, 21 Mei 2013


CARA MEMASUKKAN UKURAN ISO MILLING
Faktor yang mempengaruhi dalam pembuatan ukuran ISO pada proses Milling :
 1. Kecepatan spindle.
2. Ketajaman cutter.
3. Ketegak lurusan head/spindle terhadap bed/meja mesin.

4. Ketegak lurusan vice terhadap spindle.
5. Kerataan material terhadap spindle, dalam arah pemotongan



Proses pembuatan :
misal “ Pembuatan ukuran 20-h7 (0/-0.018 mm) “.

1. Anggap pembuatan ukuran ISO itu biasa, tetap tenang dan yakinlah bisa. karena pada dasarnya prosesnya sama seperti memasukkan ukuran umum atau khusus yang lain.
2. Setelah clamping material, cek kerataan material dengan menggunakan inside/outside dial terlebih dahulu, pastikan benda kerja rata baik sumbu x maupun sumbu Y.
3. Pada proses cutting/penyayatan, setting dengan kecepatan spindle (Rpm) rendah apabila ukuran masih jauh dari sasaran ukuran. dan gunakan cutter roughing, serta maksimalkan pemotongan.
4  4. Cek kepararelan material kemudian sesuaikan posisi material dengan menggunakan dial (pastikan rata baik sumbu X maupun sumbu Y). Kemudian masukkan depth pemakanan sesuai ukuran 20-h7 dan cutting dengan kecepatan Rpm tinggi. Logikanya ketika kecepatan Rpm tinggi, bagian permukaan akan lebih rata penyayatanya dan surfacenya akan lebih halus (karena biasanya ukuran ISO menuntut surface roughness N6).
5. Cek ukuran 20-h7, apakah sudah masuk ukuran atau belum. Ketika dimensi masih diatas sekitar +0.02mm, lakukan penyayatan lagi tanpa penambahan depth of cut, karena akan memakan lagi (logikanya ketika pemakanan berat, faktor defleksi dari cutter belum diperhitungkan). Kemudian cek ukuran tersebut.
6. Apabila ukuran 20-h7 ada beberapa tempat yang masih +0.01, lakukan cutting dengan cutter finishing diameter kecil (Ø6mm - Ø12mm). Lakukan proses seperti diatas mulai dengan men-dial material.
7. Jangan lupa berdoa dahulu sebelum mengawali praktik machining.


Semoga berhasil . . . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini